Tabanan, (Metrobali.co.id) 

 

Lima orang pendaki asal Tabanan mengalami kelelahan saat turun dari Gunung Batukaru pada Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari. Kelima pendaki tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh Tim SAR Gabungan setelah sempat tertahan di ketinggian.

Koordinator Pencarian dan Pertolongan, Dwi Jumi Antara, menjelaskan bahwa rombongan yang berjumlah sembilan orang itu memulai pendakian pada Sabtu (11/10/2025) pukul 08.45 Wita melalui jalur Pura Malen. Saat turun pada pukul 17.30 Wita, mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Empat orang pendaki turun terlebih dahulu, sementara lima lainnya menyusul di belakang. Namun, pada ketinggian 1.725 mdpl, lima orang pendaki tersebut — masing-masing I.B. Komang Tirtha (16), I.B. Gede Agung (16), Putu Bayu Putra (16), Putu Gede Agus (19), dan Putu Wisma Yoga (16) — mengalami kelelahan dan kram otot, sehingga membutuhkan bantuan SAR.

“Menindaklanjuti laporan tersebut, pukul 03.20 Wita kami bersama Tim SAR Gabungan naik untuk mencari posisi target dan memberikan bantuan,” terang Dwi Jumi Antara.

Tim akhirnya menemukan kelima pendaki pada pukul 05.45 Wita di ketinggian 1.534 mdpl, tepatnya pada koordinat 08°19’53.63″ S – 115°4’37.45″ E. Seluruh pendaki dalam kondisi baik dan segera dievakuasi menuju Pura Malen.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya, S.H., mengatakan bahwa laporan diterima dari pendaki lain yang sempat bertemu dengan rombongan tersebut.

“Kami menindaklanjuti laporan dengan mengerahkan tujuh personel dari Pos SAR Buleleng, serta berkoordinasi dengan BPBD Tabanan, Polsek Pupuan, Potensi SAR, staf Kecamatan Pupuan, pemandu lokal, dan masyarakat setempat,” ungkapnya.

Dengan ditemukannya para pendaki dalam kondisi selamat, operasi SAR resmi dihentikan. Sidakarya juga mengimbau agar masyarakat yang berencana mendaki Gunung Batukaru lebih mempersiapkan kondisi fisik, perlengkapan, dan perbekalan yang cukup.

“Pendakian harus direncanakan dengan baik agar tidak terulang kejadian seperti ini,” pungkasnya.

(Jurnalis : Tri Widiyanti)