Gantikan Wandhira, Oka Mahendra Terpilih Aklamasi Pimpin Golkar Denpasar, Demer Tekankan Golkar Tetap Kritis dan Solutif
Foto: Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 DPD II Partai Golkar Kota Denpasar yang digelar pada Minggu (12/10) di Gedung Madu Sedana, Sanur Kauh.
Denpasar, (Metrobali.co.id)-
Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 DPD II Partai Golkar Kota Denpasar yang digelar pada Minggu (12/10) di Gedung Madu Sedana, Sanur Kauh, menjadi momentum penting bagi partai berlambang pohon beringin ini untuk memperkuat regenerasi dan konsolidasi kader di tingkat kota.
Dalam forum tertinggi partai di daerah tersebut, Putu Oka Mahendra resmi terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Denpasar secara aklamasi menggantikan Wayan Mariyana Wandhira, yang telah menjabat selama tiga periode. Wandhira memutuskan tidak mencalonkan diri kembali untuk memberikan kesempatan kepada kader lain melanjutkan kepemimpinan partai di Denpasar.
Putu Oka Mahendra, merupakan politisi asal Banjar Belaluan Sadmerta, Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara. Ia saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kota Denpasar, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Denpasar.
Musda yang berlangsung dinamis ini dihadiri oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali I Dewa Gede Dwi Mahayana Putra Nida (Dewa Wiwin), Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD I Golkar Bali Putu Yuda Suparsana, serta Wakil Ketua Bidang PP Koordinasi Wilayah Tengah Anak Agung Bagus Tri Candra Arka (Gung Cok) yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali. Turut hadir pula para pengurus DPD I, ketua dan pengurus DPD II se-Bali, serta kader Golkar dari berbagai tingkatan.
Dari unsur pemerintah daerah, hadir Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, serta para ketua dan perwakilan partai politik di Denpasar.
Pemegang hak suara dalam Musda terdiri atas Ketua DPD I Partai Golkar Bali, Ketua Dewan Pertimbangan DPD II Golkar Klungkung, Ketua DPD II Golkar Klungkung, empat Ketua PK, serta sepuluh organisasi pendiri dan yang didirikan Partai Golkar, di antaranya Kosgoro 1957, MKGR, SOKSI, AMPG, AMPI, KPPG, HWK, Satkar Ulama, Al-Hidayah, dan MDI.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menegaskan pentingnya peran strategis Denpasar sebagai pusat ekonomi Bali dan tanggung jawab besar Partai Golkar dalam menjaga stabilitas politik di ibu kota provinsi ini.
“Saya menyampaikan bahwa Kota Denpasar sejatinya merupakan tumpuan perekonomian Bali. Secara politik, kami di Partai Golkar juga memiliki tanggung jawab karena turut mengusung Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar,” ujarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini juga menekankan agar kader Golkar tetap memegang teguh doktrin partai dengan bersikap kritis yang objektif dan membangun serta memberikan solusi yang nyata bagi masyarakat.
“Saya berharap baik kader maupun fraksi Partai Golkar tetap mendengarkan suara rakyat, mengutamakan kepentingan pembangunan, dan selalu berkoordinasi dengan pimpinan daerah,” kata Demer.
Demer juga mengingatkan agar kritik yang disampaikan kader Golkar tidak menimbulkan kegaduhan politik, karena hal itu hanya akan menghambat pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya menjaga iklim politik Bali yang kondusif, terlebih Denpasar sebagai kota pusat aktivitas global.
“Denpasar memiliki pekerjaan rumah penting, yakni konsolidasi internal dan pembangunan sekretariat partai. Sekretariat kami sempat terbakar pada tahun 1998 saat reformasi, dan kini kami berupaya bersama jajaran di Kota Denpasar hingga ke tingkat bawah untuk mewujudkannya kembali,” jelasnya.
Ia juga mendorong agar program kerja Golkar diarahkan pada penguatan harmoni sosial dan percepatan pembangunan, mengingat Denpasar yang semakin heterogen memerlukan suasana damai dan harmonis sebagai penunjang pariwisata berkualitas.
“Golkar adalah milik bersama, lahir dari 97 organisasi yang menandatangani pembentukannya. Karena itu, kami sangat terbuka bagi siapa pun, baik dari partai lain yang ingin bergabung maupun tokoh masyarakat yang ingin bersama kami,” tambahnya.
Demer juga menyoroti pentingnya peran generasi milenial dan Gen Z yang dinilai memiliki pengetahuan dan kecerdasan tinggi, serta perlu dibekali kebijaksanaan dalam menghadapi situasi politik dan pembangunan.
“Salah satu slogan kami adalah ‘Suara rakyat adalah suara Golkar.’ Aspirasi masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan Partai Golkar,” ujarnya.
Sekali lagi Demer menekankan pentingnya peran media sebagai jembatan antara partai dan publik.
“Sekitar 70 persen aspirasi publik datang dari media. Karena itu, kami akan terus memperkuat komunikasi agar ide dan gagasan Partai Golkar bisa lebih luas diterima masyarakat,” pungkasnya.
Ketua DPD II Golkar Denpasar terpilih, Putu Oka Mahendra, menyampaikan bahwa Musda ke-11 menjadi forum penting untuk memperkuat regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan di internal partai.
“Musyawarah Daerah Partai Golkar Kota Denpasar menjadi momentum penting bagi seluruh jajaran kader, mulai dari tingkat banjar, desa/kelurahan, hingga kecamatan, untuk menentukan arah kepemimpinan baru,” ujarnya.
Ia menegaskan, selain memperkuat internal partai, Golkar Denpasar juga berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan partai-partai lain dalam membangun kota.
“Bidang-bidang strategis seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritas utama yang akan digarap secara kolaboratif demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Oka Mahendra menambahkan bahwa Golkar Denpasar akan fokus pada penguatan struktur organisasi hingga tingkat akar rumput, yakni di 403 banjar, 43 desa/kelurahan, dan 4 kecamatan di Kota Denpasar, agar partai semakin dekat dengan masyarakat.
“Dengan semangat ‘Suara Golkar adalah suara rakyat Kota Denpasar,’ kami berkomitmen menjadi wadah perjuangan politik yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan berperan aktif dalam mendorong pembangunan kota yang harmonis dan berdaya saing,” pungkasnya. (dan)